Sabtu, 25 Juni 2011

Ranking 10 Perusahaan Terbaik di Indonesia

Kalau kita rajin menelisik laporan keuangan atau juga annual report perusahaan besar Indonesia yang sudah go public, kita tahu, kegiatan ekonomi bisnis di negeri ini sungguh terus bergerak dengan kencang. Saya punya positive expectation and feeling : suatu saat ekonomi negeri ini akan menjadi salah satu pilar penting dalam dinamika ekonomi global, bersama China, India dan Brazil.
Dan perjalanan untuk menapak menjadi world class players itu juga amat ditentukan dari seberapa bagus kinerja bisnis perusahaan – perusahaan top di negeri ini. Dalam tulisan kali ini, kita akan memetakan peringkat 10 Perusahaan Terbaik di Indonesia (10 Best Companies di Indonesia).
Peringkat ini disusun dengan mengacu pada empat kriteria penting : aspek finansial (sejauh mana mereka mampu mencetak profit secara berkesinambungan); aspek operasional bisnis (bagaiamana mutu proses bisnis yang mereka sajikan); aspek reputasi (bagaimana dampak bisnis mereka terhadap masyarakat) dan juga aspek SDM (sejauh mana mereka cakap dalam mengelola SDM-nya).
Berikut daftar pemenang 10 Perusahaan Terbaik di Indonesia untuk tahun 2011.
1. Astra International
2. Bank BRI
3. Telkomsel
4. Garuda Indonesia
5. Adhi Karya
6. Teh Sosro
7. Medco Indonesia
8. Astra Agro Lestari
9. Mustika Ratu
10. Adira Finance
Ada sejumlah catatan yang layak dibentangkan berkaitan dengan daftar peringkat 10 Perusahaan Terbaik di Indonesia diatas.
Catatan pertama : pilihan nomer satu yang jatuh pada Astra International mungkin bukan sebuah kejutan. Telah lama perusahaan ini dikenang sebagai organisasi bisnis yang tangguh, baik dari sisi profitabilitas atau terutama, dalam ketangguhan sistem manajemen dan jajaran SDM-nya. Mereka layak berutang budi pada mendiang William Soerjadjaja dan juga mantan CEO mereka Teddy Rakhmat – dua figur utama yang telah meletakkan pondasi bisnis yang amat kokoh demi melesatnya Astra di kemudian hari (sayang di Indonesia, jarang ada tokoh bisnis sehebat Oom William).
Bank BRI menjadi nomer dua karena mereka benar-benar bank yang luar biasa. Net profit mereka telah menembus angka 6 triliun rupiah; dan ini mereka bangun melalui fokus pada segmen UKM di segenap penjuru Indonesia. Bank BRI adalah contoh sempurna tentang BUMN yang punya level kelas dunia.
Teh Sosro dan Mustika Ratu adalah dua eksemplar bagus tentang bagaimana ketangguhan bisnis lokal untuk memenangkan kompetisi skala global. Sampai hari ini Sosro masih terus bertahan sebagai market leader. Mudah-mudahan mereka tetap bisa bertahan sebagai perusahaan domestik, tidak bernasib sepertu Aqua yang dicaplok Danone dari negeri Perancis. Mustika Ratu juga terus menjulang dan merangsek ke pasar Asia, dengan CEO baru-nya yang cantik itu, putri tunggal dari sang pendiri Mooryati Soedibyo.
Adhi Karya diam-diam adalah perusahaan konstruksi top di negeri ini. Mereka punya banyak projek di luar negeri (Timur Tengah dan China) and you know what. Para karyawan mereka yang bekerja di luar negeri dianggap sebagai salah satu pekerja konstruksi terbaik di dunia. Banyak project owners di luar negeri yang kagum dengan ketekunan, ketrampilan dan dedikasi mereka.
Kelapa sawit adalah produk unggulan yang akan membawa negeri ini melambung dalam kancah ekonomi global. Dan Astra Agro Lestari adalah salah satu perusahaan sawit yang paling bagus di tanah air (mereka juga bagus karena anak perusahaan Astra International).
Demikianlah catatan ringkas tentang 10 Perusahaan Terbaik di Indonesia. Mereka semua merupakan figur penting yang mudah-mudahan bisa membawa negeri ini menuju kemakmuran (melalui penciptaan lapangan kerja, membayar pajak dengan rajin, dan multiplier effects lainnya).
Tentu saja diharapkan mereka juga bisa terus melakukan inovasi : inovasi dalam produk, inovasi dalam proses kerja, dan juga inovasi dalam praktek manajemen yang berkaliber internasional.

Sekolah Bisnis Terbaik di Indonesia

Perguruan tinggi yang menawarkan program magister manajemen (sering disebut sebagai MM) kini makin menjamur bak cendawan di musin hujan. Semua berlomba-lomba mempromosikan programnya sebagai yang terbaik. Namun siapa diantara mereka yang sejatinya layak dianggap sebagai sekolah bisnis yang kredibel?
Majalah SWA edisi terbaru mencoba menjawab pertanyaan itu. Terakhir mereka melakukan survei serupa adalah pada tahun 2003 atau sekitar enam tahun silam. Ada dua versi peringkat sekolah bisnis terbaik yang dirilis oleh majalah SWA edisi terbaru ini. Versi yang pertama adalah ranking terbaik berdasar pendapat peserta program dan alumninya. Versi yang kedua adalah ranking terbaik berdasar pendapat user (pemakai), dalam hal ini diwakili oleh para profesional HRD.
Berikut hasil peringkat 10 sekolah bisnis terbaik di tanah air versi peserta program dan alumninya :
1. Sekolah Bisnis Manajemen ITB
2. MM - Universitas Indonesia
3. Prasetya Mulya Business School
4. Universitas Kristen Satya Wacana
5. Uuniversitas Gajah Mada
6. Sekolah Tinggi Manajemen PPM (IPPM)
7. Universitas Atmajaya Jakarta
8. Universitas Padjajaran
9. Universitas Diponegoro
10. IBI Jakarta
Ada beberapa catatan yang bisa dipetik dari hasil pemeringkatan sekolah bisnis terbaik di tanah air ini. Yang pertama, seperti yang terlihat diatas, nama-nama yang muncul sebagai terbaik adalah sekolah yang selama ini memang telah dikenal memiliki reputasi yang bagus. Sekolah bisnis Prasetya Mulya misalnya, selama ini berhasil mempertahankan kredibilitasnya sebagai sekolah bisnis pioner (Prasetya Mulya bersama dengan IPPM di Kwitang dan IPMI di Kalibata merupakan tiga perguruan yang menjadi pioner program master manajemen di tanah air sejak puluhan tahun silam). IPMI Kalibata tidak masuk dalam peringkat SWA karena kemungkinan besar mereka tidak ikut dalam proses pemeringkatan ini.
Namun sebenarnya kalau dari sisi kelengkapan koleksi perpustakaan buku manajemen bisnis, maka koleksi IPPM (Sekolah Tinggi Manajemen PPM di Kwitang) merupakan yang terlengkap di Indonesia. Saya masih menjadi anggota perpus ini, dan sering nongkrong di perpustakaan itu selama berjam-jam, menikmati beragam buku dan jurnal manajemen yang lengkap (nongkrong berjam-jam di perpustakaan adalah salah satu hobi yang selalu saya nikmati).
Catatan yang kedua : ada gula ada semut. Program MM harus diakui merupakan program pendidikan pasca sarjana yang paling diminati oleh masyarakat. Hal inilah yang kemudian mendorong setiap universitas mendirikan program ini. Yang agak sedikit mengejutkan, perguruan tinggi teknik dan pertanian pun ikut-ikutan mendirikan program ini, seperti misalnya IPB, ITB dan ITS.
Oke hal semacam itu ndak masalah sepanjang “proses komersialisasi pendidikan” ini tidak membuat mereka makin tergelincir. Yang mencemaskan adalah kalau mereka makin keasyikan mengelola program seksi ini, dan kemudian melupakan tugas utama mereka untuk mencetaktukang insinyur yang hebat atau sarjana pertanian yang handal. Sebab kalau semua bernafsu mencetak manajer eksekutif, lalu siapa yang akang ngurusin pabrik dan sawah? (Sekedar informasi : riset menunjukkan kemajuan sebuah bangsa sangat ditentukan oleh jumlah insinyur di negara itu; bukan jumlah eksekutif berdasi-nya!).
Catatan yang ketiga : semua sekolah bisnis yang masuk dalam peringkat terbaik ini tidak ada satupun yang memiliki online strategy yang integratif dan ciamik. Seperti yang pernah saya tulis, saya sungguh terkejut dengan mutu portal website yang mereka miliki. Sangat standar, minim informasi dan terlihat tidak dikelola dengan serius.
Saya selalu membayangkan ada sekolah bisnis di tanah air yang membangun portal website manajemen bisnis yang terpadu dan lengkap. Didalamnya ada jaringan blog (ditulis oleh para pengajarnya), kemudian ada menu paper riset yang lengkap, serta beragam informasi riset bisnis mutakhir yang selalu diupdate. Dan tentu semuanya terkoneksi dengan beragam social media semacam Facebook atau Twitter (jangan-jangan banyak dosen sekolah bisnis itu yang ndak paham apa itu twitter…).
Namun sayang impian saya itu selalu kandas diterjang badai. Sekali lagi, banyak pengelola program sekolah bisnis itu yang mungkin hanya pandai bicara tentang kemajuan era digital dan blah-blah lainnya. Namun faktanya : semua sekolah bisnis itu masih gagal menerjemahkan teori tentang abad digital itu dalam kenyataan.
Mudah-mudahan mereka segera menyadari hal itu. Sehingga kelak ketika orang mengetikkan kata “strategi bisnis” melalui Google, maka yang muncul di urutan pertama hasil pencarian adalah website milik sekolah bisnis top itu. Dan bukan website yang sekarang sedang Anda baca ini.